Segelas Susu

Rabu, 27 Juni 2012


Segelas Susu

Suatu hari, seorang anak laki-laki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya. Dia sangat lapar. Anak laki-laki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan , ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat dan berfikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu, ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat dan kemudian bertanya, “Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?”.

Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu membayar apa pun. Kami diajari untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan yang kita lakukan.”

Bertahun-tahun kemudian, wnaita muda tersebut sudah mulai menua dan mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Wahyu di panggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbesit seberkas pancaran aneh pada matanya.

Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian dinas ia menemui wanita tersebut. Ia langsung mengenali wanita itupada  sekali pandang. Ia kemudian kembali ke rumah konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya yang terbaik guna menyelamatkan nyawanya. Mulai hari itu, ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang penjang, akhirnya diperoleh kemenangan. Wanita itu sembuh dari penyakitnya..!! Dr. Wahyu meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya. Dan untuk persetujuan, Dr. Wahyu melihatnya dan ia menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, kemudian mengirimnya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut. Ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Tetapi, ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut dan ada sesuatu yang menarik pearhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi :

“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu . . . .”
                Tertanda
                                                                                Dr. Wahyu Ahugrah

Dengan serta-merta, wanita menitikkan air mata serta haru. Wanita itu pun memeluk surat tagihan tersebut sambil memanjatkan rasa syukur.

***
Ingat-ingatlah perbuatan baik yang pernah dilakukan orang lain kepadamu. Tapi, jangan pernah mangingat-ingat perbuatan baik apa yang pernah kita lakukan.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Your comment here

Radio Rodja 756AM

Last Detik News

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Satya Excel Site - ساتيا ممتاز - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger