MAKALAH ANESTESI
(Anesthesia)
Disusun untuk memenuhi
tugas
Keperawatan Dewasa I
Dosen Pengampu : Ns. Erick
Endra Cita S. Kep
Disusun Oleh :
Satya Putra Lencana
M11.01.0015
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN MADANI
PROGRAM
STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Anestesi
adalah suatu tindakan menahan rasa sakit ketika meelakukan pembedahan dan
berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.Istilah
anestesi pertama kali di gunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada
tahun1846.
Ada
beberapa anestesi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sedangkan jenis yang
lain hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakaianya tetap
sadar. Dan pembiusan lokal adalah suatu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian
tubuh manusia dan tampa menyebabkan manusiakehilangan kesadaran.Obat bius ini
bila di gunakan dalam oprasi tidak membuat lama waktu penyembuhkan oprasi.Anestesi
hanya di lakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis.Dokter
spesialis anestesiologis selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital
pasien karena sewaktu-waktudapat terjadi perubahanyang memerlukan penanganan
secepatnya.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan
Penulisan Makalah ini adalah untuk mengemukakan teknik-teknik pemberian
anestesi dalam dunia kedokteran selain itu dapat juga diketahui keuntungan dan
kerugian dari berbagai macam teknik anestesi sehingga dapat ditentukan teknik
yang terbaik yang akan digunakan dan untuk menghindari terjadinya
komplikasi-komplikasi akibat injeksi anestesi
C. MANFAAT PENULISAN
Agar
mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
anestesis.komponen-komponen dan cara penggunaan dalam bidang kesehatan serta
menerapkan tujuan dari penulisan makalah sebagai acuan dalam memberikan
pelayanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Anestesi (pembiusan; berasal dari Bahasa
Yunani an-"tidak,
tanpa" dan aesthētos,
"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi
digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes
Sr pada tahun 1846.
Anestesi menurut arti kata
adalah hilangnya kesadaran rasa sakit, namun obat anestasi umum tidak hanya
menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga menghilangkan kesadaran. Pada
operasi-operasi daerah tertentu seperti perut, maka selain hilangnya rasa sakit
dan kesadaran, dibutuhkan juga relaksasi otot yang optimal agar operasi dapat
berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000).
B. TUJUAN ANESTESI
Tujuannya untuk menghalau rasa sakit di bagian tubuh
tertentu, daripada harus melakukan pembiusan total.
Tujuan utama dari pemberian obat premedikasi adalah
untuk memberikan sedasi psikis, mengurangi rasa cemas dan melindungi dari
stress mental atau factor-faktor lain yang berkaitan dengan tindakan anestesi
yang spesifik. Hasil akhir yang diharapkan dari pemberian premedikasi adalah
terjadinya sedasi dari pasien tanpa disertai depresi dari pernapasan dan
sirkulasi. Kebutuhan premedikasi bagi masing-masing pasien dapat berbeda. Rasa
takut dan nyeri harus diperhatikan betul pada pra bedah.
Tujuan anastesi adalah untuk menyediakan, atau
menghilangkan rasa sakit.Memblokir impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang
belakang yang mengakibatkan penurunan sensasi di bagian bawah tubuh.Obat
epidural jatuh ke dalam kelas obat yang disebut bius lokal seperti bupivacaine,
chloroprocaine, atau lidokain..
Mereka sering disampaikan dalam kombinasi dengan opioid atau narkotika, seperti
fentanyl dan sufentanil, untuk mengurangi dosis yang
diperlukan bius lokal.
Efek somatic ini timbul didalam kecerdasan dan
menumbuhkan dorongan untuk bertahan atau menghindari kejadian tersebut.
Kebanyakan pasien akan melakukan modifikasi terhadap manifestasi efek somatic
tersebut dan menerima keadaan yaitu dengan Nampak tenang. Reaksi saraf simpatis
terhadap rasa takut atau nyeri tidak dapat disembunyikan oleh pasien. Rasa
takut dan nyeri mengaktifkan syaraf simpatis untuk menimbulkan perubahan system
sirkulasi dalam tubuh. Perubahan ini disebabkan oleh stimulasi efferen simpatis
yang ke pembuluh darah, dan sebagian karena naiknya katekolamin dalam
sirkulasi.
C. JENIS ANESTESI
Jenis anestesi lokal dalam bentuk
parenteral yang paling banyak digunakan adalah:
1. Anestesi permukaan.
Sebagai suntikan banyak digunakan sebagai
penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut geraham atau oleh dokter
keluarga untuk pembedahan kecil seperti menjahit luka di kulit. Sediaan ini
aman dan pada kadar yang tepat tidak akan mengganggu proses penyembuhan luka.
2. Anestesi Infiltrasi.
Tujuannya untuk menimbulkan anestesi ujung
saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga
mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam,
misalnya daerah kecil di kulit atau gusi (pada pencabutan gigi).
3. Anestesi Blok
Cara ini dapat digunakan pada tindakan
pembedahan maupun untuk tujuan diagnostik dan terapi.
4. Anestesi Spinal
Obat disuntikkan di tulang punggung dan
diperoleh pembiusan dari kaki sampai tulang dada hanya dalam beberapa menit.
Anestesi spinal ini bermanfaat untuk operasi perut bagian bawah, perineum atau
tungkai bawah.
5. Anestesi Epidural
Anestesi epidural
(blokade subarakhnoid atau intratekal) disuntikkan di ruang epidural yakni
ruang antara kedua selaput keras dari sumsum belakang.
6. Anestesi Kaudal
Anestesi kaudal adalah bentuk anestesi
epidural yang disuntikkan melalui tempat yang berbeda yaitu ke dalam kanalis
sakralis melalui hiatus skralis.
D. CARA PEMBERIAN
Obat penghilang rasa sakit epidural diberikan dalam beberapa cara :
1.
Injeksi dengan top-up : Anestesi
akan disuntikkan dengan obat penghilang rasa sakit ke dalam tabung untuk
mematikan bagian bawah perut pasien.
2. Infus kontinu : Anestesi yang mengatur kateter epidural. Ujung
tabung terpasang pada pompa, yang akan menghilangkan rasa sakit pada punggung
pasien terus-menerus.
E. MEKANISME KERJA ANESTESI
·
Mencegah timbulnya konduksi
impuls saraf
·
Meningkatkan ambang membran,
eksitabilitas berkurang dan kelancaran hantaran terhambat.
·
Meningkatkan tegangan permukaan
selaput lipid molekuler.
Ø Resistensi Bius
Ketika dilakukan anestesi, terkadang dapat terjadi
seseorang tak mendapatkan efek bius seperti yang diharapkan. Atau, yang kerap
disebut resisten terhadap obat bius. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan
seseorang resisten terhadap obat bius di antaranya:
1.
Pecandu alcohol
2.
Pengguna obat psikotropika seperti morfin,
ekstasi dan lainnya
3.
Pengguna obat anelgesik
Ø Agar Obat Bius Optimal & Aman
Untuk menghindari terjadinya efek samping dan resistensi
terhadap obat bius, sebaiknya pasien benar-benar memastikan kondisi tubuhnya
cukup baik untuk menerima anestesi.
1.
Menghentikan penggunaan obat
anelgetik, paling tidak 1-2 hari sebelum dilakukan prosedur anestesi.
2.
Menghentikan konsumsi
obat-obatan yang berefek pada saraf pusat seperti morfin, barbiturat, amfetamin
dan lainnya,
3.
paling tidak 1-3 hari sebelum
anestesi dilakukan.
4.
Berhenti mengonsumsi alkohol paling tidak 2
minggu sebelum penggunaan anestesi,
5.
Berhenti merokok setidaknya 2
minggu sebelum anestesi dilakukan. (nova/lia)
F. CARA
PENGGUNAAN ANESTESI
Kebutuhan dan cara kerja anestesi
beranekaragam. Anestesi juga memiliki cara penggunaan yang berbeda sesuai
kebutuhannya. Tak hanya cara disuntikkan saja, tetapi juga dihirup melalui alat
bantu nafas. Beberapa cara penggunaan anestesi ini di antaranya :
1.
Melalui Pernafasan
Beberapa obat anestesi berupa gas
seperti isoflurane dan nitrous oxide, dapat dimasukkan melalui pernafasan atau
secara inhalasi. Gas-gas ini mempengaruhi kerja susunan saraf pusat di otak,
otot jantung, serta paru-paru sehingga bersama-sama menciptakan kondisi tak
sadar pada pasien.
Penggunaan bius jenis inhalasi ini
lebih ditujukan untuk pasien operasi besar yang belum diketahui berapa lama
tindakan operasi diperlukan. Sehingga, perlu dipastikan pasien tetap dalam
kondisi tak sadar selama operasi dilakukan.
2.
Injeksi Intravena
Sedangkan obat ketamine, thiopetal,
opioids (fentanyl, sufentanil) dan propofol adalah obat-obatan yang biasanya
dimasukkan ke aliran vena. Obat-obatan ini menimbulkan efek menghilangkan
nyeri, mematikan rasa secara menyeluruh, dan membuat depresi pernafasan
sehingga membuat pasien tak sadarkan diri. Masa bekerjanya cukup lama dan akan
ditambahkan bila ternyata lamanya operasi perlu ditambah.
3.
Injeksi Pada Spinal/ Epidural
Obat-obatan jenis iodocaine dan
bupivacaine yang sifatnya lokal dapat diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga
tulang belakang) maupun epidural untuk menghasilkan efek mati rasa pada paruh
tubuh tertentu. Misalnya, dari pusat ke bawah.
Beda dari injeksi epidural dan spinal
adalah pada teknik injeksi. Pada epidural,injeksi dapat dipertahankan dengan
meninggalkan selang kecil untuk menambah obat anestesi jika diperlukan
perpanjangan waktu tindakan. Sedang pada spinal membutuhkan jarum lebih panjang
dan hanya bisa dilakukan dalam sekali injeksi untuk sekitar 2 jam ke depan.
4.
Injeksi Lokal
Iodocaine dan bupivacaine juga dapat
di injeksi di bawah lapisan kulit untuk menghasilkan efek mati rasa di area
lokal. Dengan cara kerja memblokade impuls saraf dan sensasi nyeri dari saraf
tepi sehingga kulit akan terasa kebas dan mati rasa.
G. SIFAT ANESTESI
Ø
Tidak mengiritasi / merusak
jaringan saraf secara permanen
Ø
Batas keamanan harus lebar
Ø
Larut dalam air
Ø
Stabil dalam larutan
Ø
Dapat disterilkan tanpa
mengalami perubahan
Ø
Indikasi & Keuntungan
anastesi lokal
Ø
Penderita dalam keadaan sadar
serta kooperatif.
Ø
Tekniknya relatif sederhana dan
prosentase kegagalan dalam penggunaanya relatif kecil.
Ø
Pada daerah yang diinjeksi
tidak terdapat pembengkakan.
Ø
Peralatan yang digunakan,
sedikit sekali dan sederhana serta obat yang digunakan relatif murah.
Ø
Dapat digunakan sesuai dengan
yang dikehendaki pada daerah anatomi tertentu.Mula kerja harus sesingkat
mungkinDurasi kerja harus cukup lama.
H. TIPE ANESTESI
Beberapa tipe anestesi adalah :
Ø
Pembiusan total — hilangnya
kesadaran total
Ø
Pembiusan lokal — hilangnya
rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh).
Ø
Pembiusan regional — hilangnya
rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal
atau saraf yang berhubungan
dengannya.
I. MANFAAT ANESTESI
Ø
Digunakan sebagai diagnostic,
untuk menentukan sumber nyeri
Ø
Digunakan sebagai terapi, local
anestesi merupakan bagian dari terapi untuk kondisi operasi yang sangat nyeri,
kemampuan dokter gigi dalam menghilangkan nyeri pada pasien meski bersifat
sementara merupakan ukuran tercapainya tujuan terapi
Ø
Digunakan untuk kepentingan
perioperatif dan postoperasi. Proses operasi yang bebas nyeri sebagian besar
menggunakan anestesi local, mempunyai metode yang aman dan efektif untuk semua
pasien operasi dentoalveolar.
Ø
Digunakan untuk kepentingan
postoperasi. Setelah operasi dengan menggunakan anestesi umum atau lokal, efek
anestesi yang berlanjut sangat penting untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
J.
KEUNTUNAN DAN KERUGIAN
Keuntungan :
Ø Tidak diperlukan persiapan khusus pada pasien.
Ø Tidak membutuhkan alat dan tabung gas yang kompleks
Ø Tidak ada resiko obstruksi pernapasan. Durasi anestesi sedikitnya
satu jam dan jika pasien setuju dapat diperpanjang sesuai kebutuhan operasi
gigi minor atau adanya kesulitan dalam prosedur
Ø Pasien tetap sadar dan kooperatif dan tidak ada penanganan pasca
anestesi
Ø Pasien-pasien dengan penyakit serius, misalnya penyakit jantung
biasanya dapat mentolerir pemberian anestesi lokal tanpa adanya resiko yang
tidak diinginkan.
Kerugian :
Ø Ini mungkin tidak bekerja dengan baik pada awal penggunaan
Ø Menimbulkan rasa gatal atau demam
Ø Pasien mungkin merasakan hanya mati rasa di bagian perut
K. EFEK SAMPING
Ada beberapa macam efek samping
yang ditimbulkan pada penggunaan diantaranya :
Ø Penurunan
tekanan darah.
Ø Sakit kepala
(juga dikenal sebagai tulang punggung sakit kepala).
Ø Pada bayi,mungkin membuat penurunan tekanan darah.
Ø Sakit kepala juga sangat jarang, tetapi mungkin dapat terjadi.
Ø Reaksi terhadap obat-obatan yang berlebihan, sepert ruam.
Ø Pendarahan jika pembuluh darah yang secara tidak sengaja rusak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi
“Anastesi” adalah untuk menyediakan, atau menghilangkan rasa sakit.Memblokir
impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang belakang yang mengakibatkan
penurunan sensasi di bagian bawah tubuh.Obat epidural jatuh ke dalam kelas obat
yang disebut bius lokal seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidokain.. Mereka sering disampaikan dalam kombinasi dengan
opioid atau narkotika, seperti fentanyl dan sufentanil, untuk
mengurangi dosis yang diperlukan bius lokal.
Anestesi juga mempunyai beberapa cara
penggunaannya yaitu :
1.
Melalui pernapasan
2.
Injeksi Intravena
3.
Injeksi pada spinal/epidural
4.
Injeksi Lokal
B. SARAN
Dengan makalah
ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami tentang Anestesi agar lebih
mengetahui tujuan dan manfaat Anestesi.
DAFTAR PUSTAKA
http://dypta.wordprees.com