Makalah Anestesi (Anesthesia)

Sabtu, 20 Oktober 2012


MAKALAH ANESTESI
(Anesthesia)

Disusun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Dewasa I

Dosen Pengampu : Ns. Erick Endra Cita S. Kep










Disusun Oleh :
Satya Putra Lencana
M11.01.0015




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
YOGYAKARTA
2012




BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Anestesi adalah suatu tindakan menahan rasa sakit ketika meelakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.Istilah anestesi pertama kali di gunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun1846.
Ada beberapa anestesi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sedangkan jenis yang lain hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakaianya tetap sadar. Dan pembiusan lokal adalah suatu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tampa menyebabkan manusiakehilangan kesadaran.Obat bius ini bila di gunakan dalam oprasi tidak membuat lama waktu penyembuhkan oprasi.Anestesi hanya di lakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis.Dokter spesialis anestesiologis selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktudapat terjadi perubahanyang memerlukan penanganan secepatnya.

B.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk mengemukakan teknik-teknik pemberian anestesi dalam dunia kedokteran selain itu dapat juga diketahui keuntungan dan kerugian dari berbagai macam teknik anestesi sehingga dapat ditentukan teknik yang terbaik yang akan digunakan dan untuk menghindari terjadinya komplikasi-komplikasi akibat injeksi anestesi

C.      MANFAAT PENULISAN
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan anestesis.komponen-komponen dan cara penggunaan dalam bidang kesehatan serta menerapkan tujuan dari penulisan makalah sebagai acuan dalam memberikan pelayanan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN
Anestesi (pembiusan; berasal dari Bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
Anestesi menurut arti kata adalah hilangnya kesadaran rasa sakit, namun obat anestasi umum tidak hanya menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga menghilangkan kesadaran. Pada operasi-operasi daerah tertentu seperti perut, maka selain hilangnya rasa sakit dan kesadaran, dibutuhkan juga relaksasi otot yang optimal agar operasi dapat berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000).

B.     TUJUAN ANESTESI
Tujuannya untuk menghalau rasa sakit di bagian tubuh tertentu, daripada harus melakukan pembiusan total.
Tujuan utama dari pemberian obat premedikasi adalah untuk memberikan sedasi psikis, mengurangi rasa cemas dan melindungi dari stress mental atau factor-faktor lain yang berkaitan dengan tindakan anestesi yang spesifik. Hasil akhir yang diharapkan dari pemberian premedikasi adalah terjadinya sedasi dari pasien tanpa disertai depresi dari pernapasan dan sirkulasi. Kebutuhan premedikasi bagi masing-masing pasien dapat berbeda. Rasa takut dan nyeri harus diperhatikan betul pada pra bedah.
Tujuan anastesi adalah untuk menyediakan, atau menghilangkan rasa sakit.Memblokir impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang belakang yang mengakibatkan penurunan sensasi di bagian bawah tubuh.Obat epidural jatuh ke dalam kelas obat yang disebut bius lokal seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidokain.. Mereka sering disampaikan dalam kombinasi dengan opioid atau narkotika, seperti fentanyl dan sufentanil, untuk mengurangi dosis yang diperlukan bius lokal.
Efek somatic ini timbul didalam kecerdasan dan menumbuhkan dorongan untuk bertahan atau menghindari kejadian tersebut. Kebanyakan pasien akan melakukan modifikasi terhadap manifestasi efek somatic tersebut dan menerima keadaan yaitu dengan Nampak tenang. Reaksi saraf simpatis terhadap rasa takut atau nyeri tidak dapat disembunyikan oleh pasien. Rasa takut dan nyeri mengaktifkan syaraf simpatis untuk menimbulkan perubahan system sirkulasi dalam tubuh. Perubahan ini disebabkan oleh stimulasi efferen simpatis yang ke pembuluh darah, dan sebagian karena naiknya katekolamin dalam sirkulasi.

C.      JENIS ANESTESI
Jenis anestesi lokal dalam bentuk parenteral yang paling banyak digunakan adalah:
1.      Anestesi permukaan.
Sebagai suntikan banyak digunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut geraham atau oleh dokter keluarga untuk pembedahan kecil seperti menjahit luka di kulit. Sediaan ini aman dan pada kadar yang tepat tidak akan mengganggu proses penyembuhan luka.

2.      Anestesi Infiltrasi.
Tujuannya untuk menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya daerah kecil di kulit atau gusi (pada pencabutan gigi).

3.      Anestesi Blok
Cara ini dapat digunakan pada tindakan pembedahan maupun untuk tujuan diagnostik dan terapi.

4.      Anestesi Spinal
Obat disuntikkan di tulang punggung dan diperoleh pembiusan dari kaki sampai tulang dada hanya dalam beberapa menit. Anestesi spinal ini bermanfaat untuk operasi perut bagian bawah, perineum atau tungkai bawah.

5.      Anestesi Epidural
Anestesi epidural (blokade subarakhnoid atau intratekal) disuntikkan di ruang epidural yakni ruang antara kedua selaput keras dari sumsum belakang.

6.      Anestesi Kaudal
Anestesi kaudal adalah bentuk anestesi epidural yang disuntikkan melalui tempat yang berbeda yaitu ke dalam kanalis sakralis melalui hiatus skralis.
D.     CARA PEMBERIAN
Obat penghilang rasa sakit epidural diberikan dalam beberapa cara :
1.      Injeksi dengan top-up : Anestesi akan disuntikkan dengan obat penghilang rasa sakit ke dalam tabung untuk mematikan bagian bawah perut pasien.
2.      Infus kontinu : Anestesi yang mengatur kateter epidural. Ujung tabung terpasang pada pompa, yang akan menghilangkan rasa sakit pada punggung pasien terus-menerus.

E.      MEKANISME KERJA ANESTESI
·         Mencegah timbulnya konduksi impuls saraf
·         Meningkatkan ambang membran, eksitabilitas berkurang dan kelancaran hantaran terhambat.
·         Meningkatkan tegangan permukaan selaput lipid molekuler.

Ø  Resistensi Bius
Ketika dilakukan anestesi, terkadang dapat terjadi seseorang tak mendapatkan efek bius seperti yang diharapkan. Atau, yang kerap disebut resisten terhadap obat bius. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang resisten terhadap obat bius di antaranya:
1.       Pecandu alcohol
2.        Pengguna obat psikotropika seperti morfin, ekstasi dan lainnya
3.       Pengguna obat anelgesik

Ø  Agar Obat Bius Optimal & Aman
Untuk menghindari terjadinya efek samping dan resistensi terhadap obat bius, sebaiknya pasien benar-benar memastikan kondisi tubuhnya cukup baik untuk menerima anestesi. 
1.      Menghentikan penggunaan obat anelgetik, paling tidak 1-2 hari sebelum dilakukan prosedur anestesi.
2.      Menghentikan konsumsi obat-obatan yang berefek pada saraf pusat seperti morfin, barbiturat, amfetamin dan lainnya,
3.      paling tidak 1-3 hari sebelum anestesi dilakukan.
4.       Berhenti mengonsumsi alkohol paling tidak 2 minggu sebelum penggunaan anestesi,
5.      Berhenti merokok setidaknya 2 minggu sebelum anestesi dilakukan. (nova/lia)

F.      CARA PENGGUNAAN ANESTESI
Kebutuhan dan cara kerja anestesi beranekaragam. Anestesi juga memiliki cara penggunaan yang berbeda sesuai kebutuhannya. Tak hanya cara disuntikkan saja, tetapi juga dihirup melalui alat bantu nafas. Beberapa cara penggunaan anestesi ini di antaranya :

1.      Melalui Pernafasan
Beberapa obat anestesi berupa gas seperti isoflurane dan nitrous oxide, dapat dimasukkan melalui pernafasan atau secara inhalasi. Gas-gas ini mempengaruhi kerja susunan saraf pusat di otak, otot jantung, serta paru-paru sehingga bersama-sama menciptakan kondisi tak sadar pada pasien.
Penggunaan bius jenis inhalasi ini lebih ditujukan untuk pasien operasi besar yang belum diketahui berapa lama tindakan operasi diperlukan. Sehingga, perlu dipastikan pasien tetap dalam kondisi tak sadar selama operasi dilakukan.

2.      Injeksi Intravena
Sedangkan obat ketamine, thiopetal, opioids (fentanyl, sufentanil) dan propofol adalah obat-obatan yang biasanya dimasukkan ke aliran vena. Obat-obatan ini menimbulkan efek menghilangkan nyeri, mematikan rasa secara menyeluruh, dan membuat depresi pernafasan sehingga membuat pasien tak sadarkan diri. Masa bekerjanya cukup lama dan akan ditambahkan bila ternyata lamanya operasi perlu ditambah.

3.      Injeksi Pada Spinal/ Epidural
Obat-obatan jenis iodocaine dan bupivacaine yang sifatnya lokal dapat diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga tulang belakang) maupun epidural untuk menghasilkan efek mati rasa pada paruh tubuh tertentu. Misalnya, dari pusat ke bawah.
Beda dari injeksi epidural dan spinal adalah pada teknik injeksi. Pada epidural,injeksi dapat dipertahankan dengan meninggalkan selang kecil untuk menambah obat anestesi jika diperlukan perpanjangan waktu tindakan. Sedang pada spinal membutuhkan jarum lebih panjang dan hanya bisa dilakukan dalam sekali injeksi untuk sekitar 2 jam ke depan.

4.       Injeksi Lokal
Iodocaine dan bupivacaine juga dapat di injeksi di bawah lapisan kulit untuk menghasilkan efek mati rasa di area lokal. Dengan cara kerja memblokade impuls saraf dan sensasi nyeri dari saraf tepi sehingga kulit akan terasa kebas dan mati rasa.

G.      SIFAT ANESTESI
Ø  Tidak mengiritasi / merusak jaringan saraf secara permanen
Ø  Batas keamanan harus lebar
Ø  Larut dalam air
Ø  Stabil dalam larutan
Ø  Dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan
Ø  Indikasi & Keuntungan anastesi lokal
Ø  Penderita dalam keadaan sadar serta kooperatif.
Ø  Tekniknya relatif sederhana dan prosentase kegagalan dalam penggunaanya relatif kecil.
Ø  Pada daerah yang diinjeksi tidak terdapat pembengkakan.
Ø  Peralatan yang digunakan, sedikit sekali dan sederhana serta obat yang digunakan relatif murah.
Ø  Dapat digunakan sesuai dengan yang dikehendaki pada daerah anatomi tertentu.Mula kerja harus sesingkat mungkinDurasi kerja harus cukup lama.

H.     TIPE ANESTESI
Beberapa tipe anestesi adalah :
Ø  Pembiusan total — hilangnya kesadaran total
Ø  Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh).
Ø  Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya.

I.       MANFAAT ANESTESI
Ø  Digunakan sebagai diagnostic, untuk menentukan sumber nyeri
Ø  Digunakan sebagai terapi, local anestesi merupakan bagian dari terapi untuk kondisi operasi yang sangat nyeri, kemampuan dokter gigi dalam menghilangkan nyeri pada pasien meski bersifat sementara merupakan ukuran tercapainya tujuan terapi
Ø  Digunakan untuk kepentingan perioperatif dan postoperasi. Proses operasi yang bebas nyeri sebagian besar menggunakan anestesi local, mempunyai metode yang aman dan efektif untuk semua pasien operasi dentoalveolar.
Ø  Digunakan untuk kepentingan postoperasi. Setelah operasi dengan menggunakan anestesi umum atau lokal, efek anestesi yang berlanjut sangat penting untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.

J.        KEUNTUNAN DAN KERUGIAN
*      Keuntungan :
Ø  Tidak diperlukan persiapan khusus pada pasien.
Ø  Tidak membutuhkan alat dan tabung gas yang kompleks
Ø  Tidak ada resiko obstruksi pernapasan. Durasi anestesi sedikitnya satu jam dan jika pasien setuju dapat diperpanjang sesuai kebutuhan operasi gigi minor atau adanya kesulitan dalam prosedur
Ø  Pasien tetap sadar dan kooperatif dan tidak ada penanganan pasca anestesi
Ø  Pasien-pasien dengan penyakit serius, misalnya penyakit jantung biasanya dapat mentolerir pemberian anestesi lokal tanpa adanya resiko yang tidak diinginkan.
*      Kerugian :
Ø  Ini mungkin tidak bekerja dengan baik pada awal penggunaan
Ø  Menimbulkan rasa gatal atau demam
Ø  Pasien mungkin merasakan hanya mati rasa di bagian perut

K.     EFEK SAMPING
*      Ada beberapa macam efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan diantaranya :
Ø  Penurunan tekanan darah.
Ø  Sakit kepala (juga dikenal sebagai tulang punggung sakit kepala).
Ø  Pada bayi,mungkin membuat penurunan tekanan darah.
Ø  Sakit kepala juga sangat jarang, tetapi mungkin dapat terjadi.
Ø  Reaksi terhadap obat-obatan yang berlebihan, sepert ruam.
Ø  Pendarahan jika pembuluh darah yang secara tidak sengaja rusak.






BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Jadi “Anastesi” adalah untuk menyediakan, atau menghilangkan rasa sakit.Memblokir impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang belakang yang mengakibatkan penurunan sensasi di bagian bawah tubuh.Obat epidural jatuh ke dalam kelas obat yang disebut bius lokal seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidokain.. Mereka sering disampaikan dalam kombinasi dengan opioid atau narkotika, seperti fentanyl dan sufentanil, untuk mengurangi dosis yang diperlukan bius lokal.
Anestesi juga mempunyai beberapa cara penggunaannya yaitu :
1.      Melalui pernapasan
2.      Injeksi Intravena
3.      Injeksi pada spinal/epidural
4.      Injeksi Lokal
B.     SARAN
Dengan makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami tentang Anestesi agar lebih mengetahui tujuan dan manfaat Anestesi.





DAFTAR PUSTAKA

http://dypta.wordprees.com

Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Your comment here

Radio Rodja 756AM

Last Detik News

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Satya Excel Site - ساتيا ممتاز - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger