Banyak orang yang merancukan
osteoporosisdengan osteartritis. Padahal, mekanisme yang menyebabkan
osteoartritis sangat berbeda dengan osteoporosis. Iklan-iklan di media massa
juga ikut menambah kebingungan itu. Pada tahun 2009 lalu, seorang dokter
spesialis bedah ortopedi di Jakarta mengkritik iklan susu tinggi kalsium merek
“A” di kolom pembaca sebuah surat kabar nasional karena memberikan pemahaman
yang keliru. Iklan yang saat itu gencar ditayangkan di televisi itu
menggambarkan para wanita cantik yang bersenam melakukan gerakan-gerakan lutut
dan punggung dengan diikuti narasi “dengarkanlah tulang Anda berderak”.
Seolah-olah mengatakan bahwa bila Anda memiliki osteoporosis maka tulang Anda akan
berderak saat digerakkan. Pernyataan “tulang berderak” tersebut menurut dokter
spesialis bedah ortopedi itu sangat tidak tepat dan menyesatkan. Pertama,
tulang tidak mungkin berderak karena yang berderak adalah sendi. Kedua, bunyi
sendi yang berderak disebabkan oleh pengapuran sendi (osteoartritis), bukan
osteoporosis. “Saya berharap iklan tersebut segera dihentikan karena memberikan
keterangan yang menyesatkan kepada masyarakat”, tegasnya di akhir opini.
Beda osteoartritis dengan osteoporosis
Osteoartritis beda dengan osteoporosis.
Keduanya memang sama-sama mengacu pada penyakit tulang, sama-sama sering
dijumpai pada wanita usia > 50 tahun (atau post menopause) serta sama-sama
merupakan penyakit menahun yang sulit untuk disembuhkan seperti sediakala. Kalau
pinggang atau lutut Anda sering sakit apakah itu gejala osteoartritis atau
osteoporosis, atau kedua-duanya?
Osteoartritis (OA) atau yang dikenal sebagai pengapuran
adalah inflamasi pada sendi yang disebabkan oleh kerusakan tulang rawan sendi.
Sendi terdiri dari dua ujung tulang yang tertutupi tulang rawan dan
ligamen–otot yang menahan kedua tulang tetap menyatu. Tulang rawan adalah zat
protein yang memungkinkan tulang meluncur di atas satu sama lain dan bertindak
sebagai “bantalan peredam kejut”. Ketika tulang rawan menipis atau rusak,
tulang-tulang Anda saling bergesekan tanpa bantalan. Hal itu pada akhirnya akan
merusak sendi. Kerusakan tersebut secara alamiah ditutupi tubuh dengan menimbun
kalsium. Karena kalsium merupakan zat yang keras, tidak selentur tulang rawan,
dan bentuknya terkadang tajam-tajam tak beraturan maka menyebabkan rasa nyeri
saat sendi digerakkan. Selain itu, celah antar sendi menyempit sehingga
membatasi gerakan sendi dan menimbulkan kekakuan.
Osteoartritis adalah jenis artritis yang
paling umum. Sekitar satu dari tiga orang berusia lebih dari 60 tahun memiliki
osteoartritis. Di atas usia 70, hampir semua orang memiliki beberapa derajat
kondisi osteoartritis (walaupun mungkin sangat ringan sehingga tidak
menimbulkan gejala apapun). Sebelum usia 45, osteoartritis lebih sering terjadi
pada laki-laki. Setelah usia 55 tahun, jumlah wanita yang menderita artritis
meningkat. Jadi, sangat mungkin seseorang di usia lanjut memiliki osteoartritis
sekaligus osteoporosis.
Osteoporosis adalah penipisan massa tulang yang
menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis tidak ada
hubungannya dengan nyeri sendi. Jika lutut Anda seringkali kaku dan nyeri, yang
lebih rasional untuk dicurigai adalah osteoartritis, bukan osteoporosis.
Diagnosis
Mendeteksi osteoartritis relatif mudah
karena penyakit ini menimbulkan kekakuan dan nyeri pada sendi-sendi tertentu,
terutama sendi-sendi jari, lutut dan tulang punggung. Yang paling sering adalah
sendi lutut, karena sesuai dengan proses terbentuknya osteoartritis pada sendi
yaitu sendi lututlah yang paling sering mendapatkan trauma menahun, terutama
pada mereka yang gemuk. Dengan foto rontgen konvensional kita sudah dapat
mendiagnosis osteoartritis serta derajatnya. Pada foto rotgen akan didapatkan adanya
penyempitan celah sendi dengan tepinya yang tak rata dan adanya bangunan
kalsium yang disebut osteofit (osteophytes).
Sebaliknya, mendeteksi osteoporosis
relatif sulit karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala kecuali sudah
terjadi patah tulang. Oleh karena itu, osteoporosis disebut silent disease
(penyakit diam-diam) atau bahkan ada yang menyebutnya silent thief (pencuri
diam-diam) karena mencuri tulang selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui.
Diagnosis osteoporosis sebelum patah tulang memerlukan pemeriksaan densitometry
Source : Majalah Kesehatan