Hipoksia adalah suatu
keadaan di saat tubuh sangat kekurangan oksigen sehingga sel gagal melakukan
metabolisme secara efektif. Berdasarkan penyebabnya hipoksia dibagi menjadi 4
kelompok, yakni : hipoksia hipoksik, hipoksia anemic, hipoksia stagnan dan hipoksia
histotokik.
Jenis Hipoksia Hipoksik, adalah keadaan hipoksia yang
disebabkan karena kurangnya oksigen yang masuk paru-paru. Sehingga oksigen
tidak dapat mencapai darah, dan gagal untuk masuk dalam sirkulasi darah.
Kegagalan ini bisa disebabkan adanya sumbatan / obstruksi di
saluran pernapasan, baik oleh sebab alamiah atau oleh trauma/ kekerasan yang
bersifat mekanik, seperti tercekik, penggantungan, tenggelam dan sebagainya.
Jenis kedua adalah Hipoksia Anemic, yakni keadaan hipoksia
yang disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak dapat mengikat atau membawa
oksigen yang cukup untuk metabolisme seluler. Seperti, pada keracunan karbon
monoksida (CO), karena afinitas CO terhadap hemoglobin jauh lebih tinggi
dibandingkan afinitas oksigen dengan hemoglobin.
Jenis Hipoksia Stagnan, adalah keadaan hipoksia yang
disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak mampu membawaoksigen ke jaringan
oleh karena kegagalan sirkulasi, seperti pada heart failure atau embolisme,
baik emboli udara vena maupun emboli lemak.
Sedangkan Hipoksia Histotokik, ialah keadaan hipoksia yang
disebabkan karena jaringan yang tidak mampu menyerap oksigen, salah satu
contohnya pada keracunan sianida. Sinida dalam tubuh akan menginaktifkan
beberapa enzim oksidatif seluruh jaringan secara radikal, terutama sitokrom
oksidase dengan mengikat bagian ferric heme group dari oksigen yang dibawa
darah.
Source
: Elizabeth, J. Corwin. 2009. Buku Saku Patifisioloogi Edisi Revisi 3. Jakarta :
EGC