Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi
sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. "
Bismillah...Alhamdulillah...air ini nikmat sekali. "
Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar
biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber
kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu
dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air
itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa
menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup,
serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu
sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya,
“Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang
luar biasa tentang air.”
Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan
semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya
Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu
diimanakah air ?”
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu
telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang
benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati.
Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas
daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap...hap aku disini tidak bisa
bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya
ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber
kehidupannya.
Sahabat
Hikmah…
Manusia
kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,
Mencari
kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,
Padahal
ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,
Bahkan
kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.
Nikmat
Tuhan itu seperti air di sekeliling ikan,
Sangat
banyak melingkupi kehidupan kita,
Sehingga
kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya. Kita mengeluh mendapat
musibah,
Padahal
kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.
Kita
merasakan nikmat sehat bila kita sakit,
Kita
merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,
Kita
merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,
Seperti
ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.
Firman Allah :
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa
yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah
dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat
mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)
Sahabat
Hikmah…
Kebahagiaan
itu tidak bisa dicari,
Kebahagiaan
itu tidak ada di luar diri,
Kebahagiaan
itu ada di dalam diri.
Kebahagiaan
adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan.
Baik
nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan
ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.
Seperti
Syaikh Ibnu Taimiyah yang tetap bahagia walaupun telah diasingkan dan
dipenjara.
Beliau
berkata “ Dipenjara aku berkholwat (mendekatkan diri kepada Allah), diasingkan
aku tamasya, dibunuh aku syahid .“
Jadi
Sahabat Hikmah…
Kita
bisa ikhlas, bersabar dan selalu bersyukur…
Apabila
kita fokus atas nikmat allah yang banyak.
Bukan
atas satu nikmat allah yang diambil-nya..
Wallahu
a’lam bishowab
Source
: OFA – Satya Excel Site