BANYAK
MANFAAT DARI MELAKUKAN SUNAT
Melakukan
sunat terbukti memiliki manfaat yang lebih besar bagi kesehatan, daripada
mengikuti asuransi untuk kesehatan, menurut rekomendasi baru dari kelompok
dokter. Rekomendasi ini diliris oleh American Academy of Pediatrics (AAP),
yang mengatakan manfaat prosedur ini termasuk mengurangi risiko infeksi HIV,
infeksi saluran kemih dan kanker penis.
AAP
juga mengatakan manfaat sunat tidak cukup besar untuk merekomendasikan sunat
bagi semua bayi laki-laki. Dan pada akhirnnya, keputusan untuk melakukan sunat
bagi bayi laki-laki mereka, berada di tangan para orang tua," kata AAP.
"Mereka perlu mempertimbangkan informasi medis dalam konteks religius
mereka sendiri, keyakinan, etika, budaya dan praktek."
Meskipun
hampir 80 persen dari anak laki-laki Amerika yang lahir di tahun 1970-an dan
1980-an disunat, jumlah tersebut menurun menjadi 62,5 persen pada tahun 1999,
dan 54,7 persen pada tahun 2010, menurut sebuah studi baru-baru. Dan dalam
beberapa tahun terakhir, kebijakan Medicaid di 18 negara telah memberhentikan
sunat pada bayi secara rutin.
"Hal
ini menunjukkan konsensus bahwa ada manfaat kesehatan yang jelas untuk
sunat," kata Dr Marty Ellington, Jr, ketua Department of Pediatrics di
Lenox Hill Hospital di New York City. "Mudah-mudahan kecenderungan
program negara Medicaid tidak mencakup sunat akan terbalik," kata
Ellington. Di Afrika, sunat dapat mengurangi risiko tertular HIV sebesar
40 hingga 60 persen pada pria, dan menurunkan risiko manusia (HPV)
papillomavirus infeksi, dan infeksi pada beberapa strain herpes
genital menurut AAP.
Sunat
juga dapat menurunkan resiko saluran kemih pada ank laki-laki dan remaja.
Namun, risiko infeksi saluran kemih pada anak laki-laki berkurang dari 1
persen, studi menunjukkan bahwa sekitar 100 anak laki-laki perlu disunat untuk
mencegah satu kasus infeksi saluran kemih. Sunat tidak mempengaruhi fungsi
seksual laki-laki atau sensitivitas seksual, ungkap AAP.
"Penting
bagi seorang dokter untuk menginformasikan manfaat kesehatan dan risiko dari
sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir secara objektif dan akurat kepada
orangtuanya, dan hanya boleh dilakukan pada bayi sehat oleh praktisi yang
terlatih, dan menggunakan manajemen nyeri yang efektif, tambahnya.
*Source :
myhealthnewsdaily.com/Kartika Maharani