Selamat datang di Satya Excel Site
Selamat datang di Satya Excel Site, situs pribadi yang dirintis dengan tujuan berbagi pengalaman dan berbagai ilmu pendidikan. Selamat surfing dan gali segala informasi.

Current Time

Tampilkan postingan dengan label Penyakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit. Tampilkan semua postingan

DIABETES MELLITUS

Jumat, 22 Juni 2012


DIABETES MELLITUS


Diabetes mellitus adalah penyakit yang bisa disebut "silent killer". Sering kali seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing manis. Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita. Oleh karena itu pencegahan ataupun pengobatan yang optimal harus dilakukan untuk mengurangi efek yang ditimbulkan diabetes.
A.     Terjadinya Diabetes
Penyakit ini timbul jika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi. Pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang berguna mengubah glukosa di dalam darah menjadi zat gula darah.\
Glukosa adalah bahan energi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Sementara itu, tugas insulin adalah menstimulasi sel untuk mengabsobsi glukosa dari darah. Pada penderita diabetes, sel tidak mampu mengabsorbsi glukosa secara normal. Akibatnya glukosa menumpuk di dalam darah dan menyebabkan diabetes.
B.     Tipe Diabetes Mellitus :

Tipe 1

Faktor genetika sangat mempengaruhi penderita diabetes pada tipe ini. Sedari kecil menuju remaja, seseorang sudah memiliki bakat diabetes. Di saat terjadi infeksi pada liver, diabetes mulai menggejala.

Tipe 2

Penyakit tipe ini mulai menyerang seseorang yang telah berumur 40 tahun. Jadi diperlukan insulin bantuan untuk membantu penderita mengubah glukosa menjadi gula darah.

C.     Tanda-tanda penyakit kencing manis :
  1. Perasaan haus yang terus-menerus
  2. Berat badan turun secara drastic
  3. Sering buang air kecil dalam volume besar
  4. Cepat letih dan penyebabnya tidak jelas
  5. Rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun
  6. Koma, pada kasus tertentu
D.    Komplikasi yang sering mengikuti diabetes mellitus :
  1. Gagal ginjal
  2. Penyakit jantung
  3. Impoten
  4. Kerusakan otak
  5. Kebutaan
E.     Kencing manis pada keadaan berat :
  1. Menurunnya berat badan si penderita
  2. Patirasa (kesemutan) atau sakit pada tangan atau kaki
  3. Borok pada kaki yang tidak kunjung sembuh
  4. Hilangnya kesadaran
F.     Cara menguji apakah seseorang terkena kencing manis :
  1. Jika air kencing seseorang dikerumuni semut, kemungkinan besar orang tersebut menderita diabetes.
  2. Gunakan kertas khusus, uristix, dan celupkan ke dalam air kencing. Jika warna kertas berubah, orang tersebut menderita kencing manis.
G.    Tip bagi penderita kencing manis :
  1. Apabila seseorang menderita kencing manis setelah berusia 40 tahun, sering kali penyakit ini dapat dikontrol tanpa perlu pengobatan. Yang dilakukan adalah mengatur pola makan dengan program diet. Dengan menerapkan aturan ketat dalam hal makan dan perilaku hidup, diharapkan si penderita akan hidup seperti biasa meskipun menyandang diabetes.
  2. Aturan makan untuk penderita kencing manis: Orang gemuk yang menderita kencing manis harus mengurangi berat badannya sampai mencapai normal. Makanan yang diasup harus yang berkadar protein tinggi seperti telur, ikan, buncis, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Juga harus mengkonsumsi makanan yang berkadar tepung rendah.
  3. Untuk penderita kencing manis yang berusia muda, memerlukan obat khusus (insulin).
H.    Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah diabetes
  1. Berolahraga yang teratur
  2. Tidak merokok
  3. Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas
  4. Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah
  5. Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit
  6. Memeriksakan mata secara teratur
  7. Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori

Source : http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-diabetes.html

BUTA WARNA

Sabtu, 09 Juni 2012


BUTA WARNA


A.    PENGERTIAN

Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna dengan semestinya.Sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami pelemahan atau kerusakan permanen.


B.     KLASIFIKASI BUTA WARNA :

1.      Trikromasi

Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi:

a.       Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah
b.      Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita
c.       Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.

2.      Dikromasi

Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan : Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang

a.       Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
b.      Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.

3.      Monokromasi

Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima retina.


B. PENYEBAB BUTA WARNA

Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh kromosom X pada perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya. Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.


C. FAKTA-FAKTA TENTANG BUTA WARNA

1.      Buta warna lebih sering terjadi pada seseorang berjenis kelamin lelaki dibandingkan perempuan. Sebanyak 99% seorang buta warna tidak mampu membedakan antara warna hijau dan merah. Juga ditemukan kasus penderita yang tak bisa mengenali perbedaan antara warna merah dan hijau.
2.      Cacat mata ini merupakan kelainan genetik yang diturunkan oleh ayah atau ibu.
3.      Belum dapat dipastikan berkaitan jumlah penderita, akan tetapi sebuah penelitian menyebutkan sebesar 8 -12% lelaki Eropa adalah pengidap buta warna. Sementara persentase perempuan Eropa yang buta warna adalah 0,5 -1%. Tingkat buta warna di benua lain tentu bervariasi.
4.    Tidak ada cara untuk mengobati buta warna, karena ia bukan penyakit melainkan cacat mata. Bisa jadi seorang buta warna akan merasa tersiksa dengan keadaan ini. Sebagian perusahaan menetapkan syarat bahwa pekerjanya harus tidak buta warna.
5.     Untuk mengetahui apakah seseorang menderita buta warna, dilakukan tes dengan menggunakan plat bernama Ishihara.
6.   Sering kali orang awam menganggap penyandang buta warna hanya mampu melihat warna hitam dan putih, seperti menonton film bisu hitam putih. Anggapan ini sebenarnya salah besar.
7.   Banteng ternyata buta warna. Kesan yang ditimbulkan warna merah mengakibatkan binatang tersebut melonjak emosinya, bukan akibat warna merah itu sendiri.
8.  Pada Perang Dunia II, serdadu yang buta warna dikirim untuk melakukan misi tertentu. Ketidakmampuan mereka untuk melihat warna hijau dialihfungsikan untuk mendeteksi adanya kamuflase yang dilakukan pihak lawan.
9.     Artis terkenal yang buta warna diantaranya adalah Mark Twain, Paul Newman, Meat Loaf, Bing Cosby, Bob Dole.
10.  Setiap orang terlahir buta warna saat pertama kali lahir.
11. Emerson Moser, pembuat krayon senior, mengaku bahwa dirinya buta warna hijau-biru dan tidak mampu melihat warna secara keseluruhan.
12.  Penyandang buta warna selalu dihantui oleh pertanyaan "Warna apakah ini?"


BATUK

Jumat, 08 Juni 2012


BATUK

A.    DEFINISI

Batuk adalah salah satu keluhan yang sering diungkapkan pasien kepada dokter. Batuk sebenarnya adalah suatu cara yang penting bagi tubuh kita untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernafasan kita. Tetapi batuk yang berlebihan dapat berarti bahwa kita mempunyai suatu gangguan atau penyakit.

Batuk ada yang kering, ada pula yang produktif. Batuk produktif adalah batuk yang berdahak. Dahak disebut juga sputum atau reak.

Batuk dapat akut atau kronik.

Ø  Batuk akut biasanya timbul mendadak. Seringkali disebabkan oleh masuk angin, influenza, atau infeksi sinus (sinusitis). Batuk akut biasanya hilang setelah 2 sampai 3 minggu.
Ø  Batuk kronik biasanya berlangsung lebih dari 2 sampai 3 minggu.

B.     PENYEBAB UMUM

Disamping infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti influenza, penyebab batuk yang paling sering adalah:

1.      Alergi dan asthma
2.      Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.
3.      Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, ephysema
4.      Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip.
5.      Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.
6.  Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan, orangnya suka bertahak asam atau pahit.
7.      Merokok
8.      Terpapar asap rokok (perokok pasif)
9.      Terpapar polutan udara
10.  Obat darah tinggi golongan ACE Inhibi
  
C.    PERAWATAN RUMAH

Beberapa tips untuk mengurangi batuk:

1.    Permen obat batuk atau permen pedas dapat menolong pada batuk yang kering dan menggelitik. Tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia dibawah 3 tahun karena dapat tersedak menyumbat jalan nafas.
2.      Menghirup uap hangat dapat menolong batuk kering dengan cara meningkatkan kelembaban di udara.
3.  Minum lebih banyak cairan dapat mengencerkan dahak di tenggorokan sehingga mudah dibatukkan keluar.


D.    BEBERAPA OBAT BATUK YANG DAPAT DIBELI TANPA RESEP DOKTER ANTARA LAIN YANG MENGANDUNG :

1.  Guaifenesin (Cohistan Expectorant, Probat, Bisolvon Extra, Actifed Expectorant, dll). Yang harus diingat adalah jika minum obat-obatan yang mengandung Guaifenesin adalah harus minum banyak air.
2.  Dekongestan seperti pseudoephedrine (Actifed, Actifed Expectorant, Disudrin, Clarinase, Rhinos SR, Triaminic, dll). Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine ini dapat digunakan untuk menghentikan pilek encer (meler) dan postnasal drip. Tidak boleh digunakan jika ada penyakit darah tinggi atau untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun kecuali atas resep dokter anda.

Meskipun batuk dapat menjadi gejala yang mengganggu, tetapi batuk adalah cara tubuh kita untuk menyembuhkan dirinya. Beberapa pakar akhir-akhir ini menganjurkan tidak menggunakan penahan batuk pada beberapa situasi. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anda sebelum mencoba penahan batuk yang dijual bebas yang mengandung dextromethorphan (Vicks 44, dll).

Jangan mengharapkan atau meminta dokter untuk meresepkan antibiotika untuk infeksi virus seperti influenza atau masuk angin. Antibiotik tidak bekerja terhadap virus. Antibiotik juga tidak mempercepat penyembuhan batuk yang disebabkan alergi.

Hubungi Dokter Anda Jika / Segera ke gawat darurat jika:

1.      Nafas pendek atau sulit bernafas
2.      Pembengkakan di muka dan kerongkongan disertai kesulitan menelan

Segera ke dokter anda jika:

1.      Batuk sangat hebat yang timbul mendadak.
2.      Batuk disertai bunyi nada tinggi pada saat menarik nafas.
3.      Batuk berdarah.
4.   Demam (yang dapat dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi bakteri yang memerlukan antibiotika).
5.    Dahak yang kental, berbau busuk, bewarna kuning kehijauan (mengindikasikan adanya suatu infeksi bakteri).
6.      Terpapar dengan seorang penderita TBC.
7.    Penurunan berat badan yang tidak diharapkan atau keringat malam (mengindikasikan terkena TBC).
8.      Batuk lebih dari 10 – 14 hari.
9.      Batuk pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.

Apa yang akan dilakukan dokter anda?

Pada keadaan darurat pasien akan diobati pertama-tama untuk menstabilkan kondisinya. Setelah kondisi stabil, maka dokter anda akan menanyakan hal-hal mengenai batuk anda. Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dokter anda :

1.      Apakah batuk berdarah (berapa banyak, berapa sering, sudah berapa lama).
2.      Apakah batuk berdahak? Bagaimana dahaknya, apakah kental dan sulit dibatukkan?
3.      Apakah batuknya parah? Apakah batuknya kering?
4.      Apakah suara batuknya seperti gonggongan?
5.      Bagaimana pola batuk? Apakah timbulnya tiba-tiba? Apakah makin tambah parah akhir-akhir ini? Apakah batuk memburuk di malam hari? Apakah batuk mulai pada saat bangun pagi?
6.      Sudah berapa lama batuk?
7.      Apakah batuk memburuk jika berbaring pada satu sisi?
8.      Apakah batuk periodik disertai muntah?
9.      Gejala-gejala lain apa yang menyertai batuk? Adakah sesak nafas, demam?

Kemudian dokter anda akan melakukan pemeriksaan fisik termasuk memeriksa telinga, hidung, tenggorokan dan dada anda.

Mungkin dokter anda akan meminta pemeriksaan tambahan seperti:

1.      Foto rontgen dada.
2.      Analisa dahak (jika batuk berdahak).
3.      Test fungsi paru
4.      Scan paru
5.      Bronkoskopi.

E.     PENCEGAHAN

1.      Jangan merokok dan jangan berada dekat-dekat perokok.
2.   Jika anda memiliki alergi musiman usahakan tetap di dalam ruangan selama alergen udara sedang banyak-banyaknya. Jika memungkinkan, tutuplah jendela dan gunakan AC. Hindari kipas angin yang menarik udara dari luar ruangan. Mandilah dan gantilah baju sesudah berada di luar ruangan.
3.   Jika anda memiliki alergi sepanjang tahun, jangan gunakan bantal dan kasur kapuk, gunakan pembersih udara (air purifier) dan jangan piara hewan peliharaan, dan hindari pencetus lainnya.





ASIDOSIS TUBULUS RENALIS (ATR)


ASIDOSIS TUBULUS RENALIS (ATR)


A.    PENGERTIAN

Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA) adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.


B.     DAMPAK

Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

      Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
      Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
      Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
      Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
      Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
      Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.


C.    PENYEBAB

Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).


D.    PENYEMBUHAN

Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).

Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.

Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.





Your comment here

Radio Rodja 756AM

Last Detik News

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Satya Excel Site - ساتيا ممتاز - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger