PENYAKIT
ABSES
A.
DEFINISI
Abses adalah suatu penimbunan nanah,
biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.
Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi
infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan
dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan
tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah
menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah
yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.
Akibat penimbunan nanah ini, maka
jaringan di sekitarnya akan terdorong.Jaringan pada akhirnya tumbuh di
sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan
mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Jika suatu abses pecah di dalam, maka
infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung
kepada lokasi abses.
B.
PENYEBAB
- Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara: bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
- Bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
- Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.
C.
PELUANG
TERBENTUKNYA SUATU ABSES AKAN MENINGKAT JIKA :
- Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
- Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
- Terdapat gangguan sistem kekebalan.
Abses bisa terbentuk di seluruh bagian
tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum dan otot. Abses sering ditemukan di
dalam kulit atau tepat dibawah kulit, terutama jika timbul di wajah.
D.
GEJALA
Gejala
dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ
atau saraf.
Gejalanya
bisa berupa:
a. Nyerib. Nyeri tekanc. Teraba hangatd. Pembengkakane. Kemerahanf. Demam.
Suatu
abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu
benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih
karena kulit diatasnya menipis.
Suatu
abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu
tumbuh menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke
seluruh tubuh.
E.
DIAGNOSA
Abses
di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam
seringkali sulit ditemukan. Pada
penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel
darah putih. Untuk
menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen,
USG, CT scan atau MRI.
F.
PENGOBATAN
Suatu
abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya dan
mengeluarkan isinya.
Kadang
abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang
terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan
benjolan yang keras.
Untuk
meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan
dikeluarkan isinya.
Suatu
abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya
sia-sia.
Antibiotik
bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan hal ini dilakukan untuk
mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi
ke bagian tubuh lainnya.
Powered
by : Satya_Excelent
Anda
adalah pengunjung yang baik, silahkan tinggalkan komentarnya ya,.. Terimakasih,..