Wawancara
kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga perilaku.
Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan lancar.
Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari.
Profesor
Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat
menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap.
Menurut penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55
persen sementara kata-kata yang diucapkan hanya 7 persen.
Kesempatan
untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut penelitian,
30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat
menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah
beberapa gerak tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.
Ø Senyum palsu
Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri
dan senyum yang tulus. Senyum yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat
Anda terlihat seperti orang yang suka berpura-pura. Senyum yang tulus
mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman dengan keadaan
sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan sinyal
yang salah pada calon atasan Anda.
Ø Gerakan dan posisi tangan
Gerakan tangan memegang peranan penting dalam
mengekspresikan bahasa tubuh Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa
tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada mengesankan Anda menjaga
jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan pembicaraan ini.
Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang gugup
masih banyak orang melakukannya.
Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan
tangan menandakan Anda sangat gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga
bisa membuat orang yang mewawancarai Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu.
Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat
proses wawancara. Melakukan hal ini secara tidak langsung Anda mengirimkan
sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu dari si pewawancara.
Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan
terbuka di posisi yang paling membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak
menggunakan gerakan tangan atau jari untuk menghindari kesan yang salah.
Ø Jabatan tangan
Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat
tangan si pewawancara dan ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun
wajar. Jangan biarkan tangan terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras.
Jika telapak tangan Anda berkeringat, seka dahulu keringat di tangan Anda
sebelum masuk ke ruang wawancara.
Ø Menyentuh wajah
Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara
kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan Anda gugup atau tidak jujur terhadap
pernyataan Anda.
Ø Posisi kaki
Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang
menggambarkan Anda nyaman dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering
tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar. Salah satu yang paling sering
ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan
Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan.
Ø Kontak mata & posisi duduk
Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi
terus-menerus menatap si pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak
nyaman. Ahli gerak tubuh Janine Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah
cukup membuat Anda terlihat antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada
segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanan-kiri dan pertengahan
hidung.
Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah
terutama bagian mulut dan dahi yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak
nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian.
Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda kurang nyaman.
Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu
tegak maupun tidak terlalu bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja)
ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus dan antusias.
Selamat mencoba!!!
Source : http://id.she.yahoo.com