Selamat datang di Satya Excel Site
Selamat datang di Satya Excel Site, situs pribadi yang dirintis dengan tujuan berbagi pengalaman dan berbagai ilmu pendidikan. Selamat surfing dan gali segala informasi.

Current Time

REUMATOID ARTRITIS, GOUT, DAN OSTEROARTRITIS, APA BEDANYA?

Jumat, 29 Maret 2013

Untuk membedakan reumatoid artritis (RA), gout dan osteoartritis (OA) kita perlu memulai dengan penyebab masing-masing. Reumatoid artritis (RA) adalah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat, menyebabkan peradangan yang merusak sendi. Gout disebabkan kelebihan asam urat di dalam tubuh (hiperurikemia) yang berlangsung bertahun-tahun sehingga terjadi penumpukan asam urat yang mengkristal di sendi yang terkena. Sedangkan osteoartritis adalah kerusakan dan keausan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan. Penyebab osteoartritis adalah proses penuaan, cedera, kelemahan tulang atau penggunaan sendi berulang/ terlalu berat. Ketiga penyakit itu sama-sama menimbulkan rasa sakit, kekakuan dan peradangan di persendian, tetapi polanya berbeda.

  • RA dapat memengaruhi setiap sendi di tubuh, tetapi sendi tulang kecil di tangan dan kaki yang paling terpengaruh. Di sisi lain, gout biasanya mempengaruhi sendi yang lebih besar di pergelangan kaki, tumit, lutut, pergelangan tangan, jari, siku dll. OA paling umum menyerang bantalan sendi berat seperti pinggul dan lutut.
  • RA biasanya menyebabkan nyeri atau kekakuan berkepanjangan (berlangsung lebih dari 30 menit) di pagi hari atau setelah istirahat panjang. Kekakuan akibat gout hadir hanya pada saat serangan terjadi, yang biasanya di malam hari setelah mengkonsumsi makanan tinggi purin atau obat perangsang air seni (diuretik). Pada OA, rasa sakit timbul setelah beraktivitas. Kekakuan di pagi hari hanya berlangsung singkat (kurang dari setengah jam), dan rasa sakit persendian dapat memburuk di sepanjang hari.
  • RA memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi tubuh (simetris), meskipun pada awalnya mungkin hanya satu sisi. Sedangkan Gout dan OA dapat melibatkan hanya satu sendi tunggal.
  • RA tiga kali lebih umum pada perempuan dan seringkali dimulai antara usia 25 dan 55. Gout lebih umum pada laki-laki, terutama mereka yang berusia antara 40 dan 50. Wanita lebih jarang mengembangkan gout sebelum menopause. OA bisa menyerang laki-laki maupun perempuan, tapi insidennya lebih umum pada mereka yang kelebihan berat badan. Pada umumnya pengembangan OA dimulai pada usia yang lebih tua daripada RA dan gout.
  • RA mungkin hanya berlangsung untuk waktu yang singkat, atau gejala bisa datang dan pergi. Bentuk RA yang berat dapat berlangsung seumur hidup. Rasa sakit dan bengkak gout dapat hilang dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Bila timbul kembali, gout biasanya menyerang sendi yang sama atau sendi yang sama di sisi lain tubuh. Kerusakan sendi OA bersifat permanen.
  • RA dapat memengaruhi bagian tubuh selain sendi, seperti mulut, mata, ginjal, jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan kelelahan ekstrim, penurunan berat badan dan malaise (lesu). Gout dan OA hanya memengaruhi sendi.


Perbandingan di atas hanyalah untuk memberikan gambaran umum bagi Anda. Diagnosis akhir pada akhirnya perlu dibuat oleh dokter. Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, konsultasikanlah dengan dokter keluarga Anda.

Source : Majalah Kesehatan

OSTEOPOROSIS BUKAN OSTEOARTRITIS



Banyak orang yang merancukan osteoporosisdengan osteartritis. Padahal, mekanisme yang menyebabkan osteoartritis sangat berbeda dengan osteoporosis. Iklan-iklan di media massa juga ikut menambah kebingungan itu. Pada tahun 2009 lalu, seorang dokter spesialis bedah ortopedi di Jakarta mengkritik iklan susu tinggi kalsium merek “A” di kolom pembaca sebuah surat kabar nasional karena memberikan pemahaman yang keliru. Iklan yang saat itu gencar ditayangkan di televisi itu menggambarkan para wanita cantik yang bersenam melakukan gerakan-gerakan lutut dan punggung dengan diikuti narasi “dengarkanlah tulang Anda berderak”. Seolah-olah mengatakan bahwa bila Anda memiliki osteoporosis maka tulang Anda akan berderak saat digerakkan. Pernyataan “tulang berderak” tersebut menurut dokter spesialis bedah ortopedi itu sangat tidak tepat dan menyesatkan. Pertama, tulang tidak mungkin berderak karena yang berderak adalah sendi. Kedua, bunyi sendi yang berderak disebabkan oleh pengapuran sendi (osteoartritis), bukan osteoporosis. “Saya berharap iklan tersebut segera dihentikan karena memberikan keterangan yang menyesatkan kepada masyarakat”, tegasnya di akhir opini.

Beda osteoartritis dengan osteoporosis

Osteoartritis beda dengan osteoporosis. Keduanya memang sama-sama mengacu pada penyakit tulang, sama-sama sering dijumpai pada wanita usia > 50 tahun (atau post menopause) serta sama-sama merupakan penyakit menahun yang sulit untuk disembuhkan seperti sediakala. Kalau pinggang atau lutut Anda sering sakit apakah itu gejala osteoartritis atau osteoporosis, atau kedua-duanya?

Osteoartritis (OA) atau yang dikenal sebagai pengapuran adalah inflamasi pada sendi yang disebabkan oleh kerusakan tulang rawan sendi. Sendi terdiri dari dua ujung tulang yang tertutupi tulang rawan dan ligamen–otot yang menahan kedua tulang tetap menyatu. Tulang rawan adalah zat protein yang memungkinkan tulang meluncur di atas satu sama lain dan bertindak sebagai “bantalan peredam kejut”. Ketika tulang rawan menipis atau rusak, tulang-tulang Anda saling bergesekan tanpa bantalan. Hal itu pada akhirnya akan merusak sendi. Kerusakan tersebut secara alamiah ditutupi tubuh dengan menimbun kalsium. Karena kalsium merupakan zat yang keras, tidak selentur tulang rawan, dan bentuknya terkadang tajam-tajam tak beraturan maka menyebabkan rasa nyeri saat sendi digerakkan. Selain itu, celah antar sendi menyempit sehingga membatasi gerakan sendi dan menimbulkan kekakuan.

Osteoartritis adalah jenis artritis yang paling umum. Sekitar satu dari tiga orang berusia lebih dari 60 tahun memiliki osteoartritis. Di atas usia 70, hampir semua orang memiliki beberapa derajat kondisi osteoartritis (walaupun mungkin sangat ringan sehingga tidak menimbulkan gejala apapun). Sebelum usia 45, osteoartritis lebih sering terjadi pada laki-laki. Setelah usia 55 tahun, jumlah wanita yang menderita artritis meningkat. Jadi, sangat mungkin seseorang di usia lanjut memiliki osteoartritis sekaligus osteoporosis.

Osteoporosis adalah penipisan massa tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis tidak ada hubungannya dengan nyeri sendi. Jika lutut Anda seringkali kaku dan nyeri, yang lebih rasional untuk dicurigai adalah osteoartritis, bukan osteoporosis.

Diagnosis

Mendeteksi osteoartritis relatif mudah karena penyakit ini menimbulkan kekakuan dan nyeri pada sendi-sendi tertentu, terutama sendi-sendi jari, lutut dan tulang punggung. Yang paling sering adalah sendi lutut, karena sesuai dengan proses terbentuknya osteoartritis pada sendi yaitu sendi lututlah yang paling sering mendapatkan trauma menahun, terutama pada mereka yang gemuk. Dengan foto rontgen konvensional kita sudah dapat mendiagnosis osteoartritis serta derajatnya. Pada foto rotgen akan didapatkan adanya penyempitan celah sendi dengan tepinya yang tak rata dan adanya bangunan kalsium yang disebut osteofit (osteophytes).

Sebaliknya, mendeteksi osteoporosis relatif sulit karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala kecuali sudah terjadi patah tulang. Oleh karena itu, osteoporosis disebut silent disease (penyakit diam-diam) atau bahkan ada yang menyebutnya silent thief (pencuri diam-diam) karena mencuri tulang selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui. Diagnosis osteoporosis sebelum patah tulang memerlukan pemeriksaan densitometry


Source : Majalah Kesehatan

KISAH SEORANG ANAK MISKIN YANG MENGGUNCANG VATIKAN

Sabtu, 23 Maret 2013




Di suatu malam di musim panas tahun 1918 M di perbatasan barat India, tepatnya di salah satu perkampungan miskin di Kota Surat yang menghadap ke Laut Arab, lahirlah seorang anak dari pasangan suami istri muslim. Ia adalah anak pertama mereka ketika mereka sudah mencapai usia tua.

Anak kecil ini hidup sebagaimana kebanyakan anak kecil di perkampungan miskin tersebut, tidak ada yang membedakan antara dirinya dengan lainnya dalam masalah ketergantungannya kepada kedua orang tuanya, tidak juga kecerdasannya. Ia memiliki wajah bulat dan gembung, kulit kehitam-hitaman, tingginya sedang, penuh semangat. Ia selalu kagum dengan segala sesuatu dan tidak ada yang menghentikan derasnya berbagai pertanyaan di kepalanya kecuali jika ia dilkalahkan oleh rasa kantuknya.

Ketika usianya mencapai 9 tahun, bapaknya mempunyai keinginan melakukan perjalanan ke negeri lain untuk bekerja kepada anak pamannya dengan tujuan mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Terasa berat kehidupan di India karena kepadatan jumlah penduduk yang menakutkan dan di sisi lain sumber-sumber kehidupan pada masa kekuasaan Inggris pada saat itu sedikit sekali. Oleh karena itu ia memberitahukan maksudnya itu kepada istrinya.

Karena sangat mencintai anaknya, maka ia ingin jika anaknya ikut bersamanya dan berjanji kepada istrinya bahwa ia akan kembali setelah setahun. Istrinya pun merelakan kepergiannya dengan berat hati.

Akhirnya, sang bapak melakukan perjalanan dan menetap di Kota Dirban untuk beberapa waktu pada tahun 1927 M. Kota tersebut adalah salah satu kota di Negara Afrika Selatan. Ia berada di bawah tanggungan anak pamannya dan si anak di sekolahkan di sana. Berjalanlah segala sesuatunya dengan tenang.

Ketika sudah delapan bulan mereka tinggal disana, dan anaknya menunggu waktu untuk mendapatkan kembali pelukan sang ibu, beberapa hari sesudahnya mereka mendengarkan kabar wafatnya sang ibu dan kembalinya ia ke haribaan -rahimahallah- sang Pencipta. Anak dan bapak ini terpukul dengan kabar tesebut. Akhirnya mereka memutuskan untuk menetap di Afrika Selatan selamanya.

Sang bapak tinggal di bagian selatan kota Dirban, di mana disana ada perkampungan bangsa Negro. Ia melakukan banyak pekerjaan dan mampu menciptakan suasana kebapakan untuk puteranya, seiring dengan usia dan kesehatannya yang mulai berkurang.

Setelah tujuh tahun berselang melalui mimpi-mimpi dan cita-citanya untuk hidup lebih baik, dan si anak menuntaskan sekolahnya hingga tingkatan menengah, berpindahlah sang bapak menuju rahmat Allah pada tahun 1934 M yang pada saat itu usia si anak masih 16 tahun. Akhirnya si anak meninggalkan studinya dan mencari pekerjaan untuk hidupnya. Ia menetap di perkampungan bangsa Negro tersebut yang ia tidak mengetahui siapa yang akan melindunginya sedangkan negerinya sendiri dan kerabatnya berada di seberang samudera yang ia tidak mampu menyeberanginya.

Kemudian ia bekerja di banyak pekerjaan dan berpindah dari satu pekerjaan menuju pekerjaan yang lain, tidak lain karena benturan kebutuhan harian dan bulanannya. Akhirnya ia mendapatikn pekerjaan dari pemilik toko beragama Nasrani. Ia adalah salah satu dari lelaki kulit putih yang tinggal di Afrika Selatan. Pemilik toko tersebut melihat pada diri anak itu tanda-tanda kelebihan, amanah, ikhlas, dan kejujuran. Sedikit demi sedikit ia mempercayai anak itu dan berbuat baik kepadanya. Segala sesuatunya berjalan lancar dan ia bekerja dengan tenang.

Suatu ketika ketenangan tersebut terusik dengan berhembusnya “angin kencang”. Pada suatu hari, seorang pendeta Nasrani mengunjungi teman dekatnya, penjual toko tersebut. Di tengah pembicaraannnya, pendeta itu memalingkan perhatiaannya kepada anak itu, yang dari wajahnya kelihatan jika ia bukan penduduk asli Afrika Selatan.

Ia bisa berbicara Bahasa Inggris, Bahasa Zulu [bahasa negara-negara Afrika Tengah dan Selatan] dan Bahasa Urdu [bahasa daerah asalnya]. Anak itu memiliki wajah berseri-seri dan cekatan dalam berkerja. Ia memerintah dan melarang, mengorganisir pekerjaan di toko sampai tuntas dengan ikhlas. Usianya ketika itu 18 tahun atau kurang sedikit.

Pendeta tersebut bertanya kepada temannya: “Siapa nama anak ini?”

Si pemilik toko menjawab: “Namanya xxxxx”

Pendeta tersebut bertanya dengan perasaan kaget: ”Seorang Muslim?”

Si pemilik toko menjawab: “Ya!”

Maka Pendeta itu berkata: “Tidak kah kau tahu bahwa mereka menghinakan Tuhan kita? dan berkata bahwa Ia adalah Hamba [bukan Tuhan-ed]?”

Penjual toko itu menimpali: ”Akan tetapi ia adalah anak yang jujur dan terpercaya!”

Pendeta itu berkata: “Walaupun seperti itu, ia harus masuk Nasrani atau keluarkan ia tanpa ampun!”

Akhirnya, pendeta itu berhasil mengobarkan fitnah di hati temannya dan menyebabkannya langsung menghadirkan anak tersebut.

Penjaga toko itu berkata: “Aku ingin menyelamatkanmu dari kesesatan!”

Anak itu menjawab: “Apa itu?”

Penjaga toko tersebut berkata: “Sesungguhnya pendeta ini adalah agamawan yang mulia, ia ingin menyelamatkan domba Tuhan yang hilang dan menolongmu agar engkau menyelamatkan dirimu sehingga Tuhan akan memberkatimu!”

Anak ini mengetahui konsekuensinya, yaitu murtad, maka Ia berkata: “Tidak, saya Muslim!”

Maka pemilik toko itu berkata: “Pikirkan dulu sebelum memutuskan!”

Namun anak itu tetap menolak karena ia tidak mengetahui kecuali ada satu sesembahan yang berhak disembah yakni Allah, adapun Isa adalah Nabiyullah yang mulia, tidak lebih.

Maka berkatalah pendeta tersebut memotong pembicaraan anak itu dan marah dengan keteguhan anak itu terhadap agamanya dan menolak murtad: “Apakah kamu tidak tahu bahwa Islam adalah agama berhala, kalian thawaf di rumah [Ka’bah] yang didalamnya ada batu dan Rasul kalian beristrikan 9 wanita!”

Kemudian pendeta itu menyebutkan semua syubhat [kerancuan] bohong tentang Islam, ia banyak bicara yang tidak satupun dapat meluluhkan hatinya. Anak itu hanya diam untuk menghormati pemilik toko dan ia berkeyakinan bahwa pemilik toko hanya membantu temannya sang pendeta. Akan tetapi beberapi hari sesudah itu, pemilik toko kembali kepada kebiasaannya terdahulu yang mencela dan memerangi Islam dan keyakinannya.

Ia tidak bisa membantah syubhat-syubhat itu karena ia tidak tahu hal tersebut secara sempurna. Maka ia mengambil keputusan yang berada di luar garis kehidupannya, ia memutuskan untuk mempelajari agama Nasrani.

Mulailah anak yang mendekati baligh ini mempelajari kitab-kitab mereka secara ilmiah. Maka ia memperhatikan Injil, mempelajarinya hingga menghafalnya di luar kepala, kemudian ia membandingkannya dengan Al-Quran, ia mendapati perbedaan yang banyak. Namun ia belum merasa cukup dan belum hilang hausnya. Maka ia melakukan perjalanan untuk membela Islam.

Pertama yang ia ajak untuk berdebat adalah pemilik toko, tempat dimana ia bekerja. Ia mendebatnya dan membuatnya tidak berkutik. Kemudian ia lanjutkan dengan menantang beberapa pendeta dan ia dapat menjatuhkan mereka melalui tangan mereka sendiri dan mereka tidak dapat mempertahankan kebenaran keyakinan mereka di hadapan ribuan orang yang membanjiri ruang pertemuan.

Ia ingin membungkam mulut orang Nasrani selamanya agar tidak lancang menghina Islam. Maka ia meningggalkan pekerjaaannya pada pemilik toko nasrani tersebut. Ia mulai menemui orang-orang Nasrani yang datang ke Afrika Selatan dan mengajaknya berdiskusi. Ketika dialog dan debat yang ia lakukan telah banyak dan usianya mencapai tiga puluhan tahun, maka ia memulai dialognya dengan kalangan pendeta Nasrani.

Semenjak hari itu, suaranya ibarat petir yang menggelegar hingga negara-negara barat yang Nasrani, gema yang menggoncangkan aula-aula Vatikan. Pembicaraanya menggema di barat dengan diskusi dan dialognya yang terkenal dan melambungkan reputasinya. Dan ia terus menantang dan gaungnya tetap menggema hingga hari ini.

Pembicaraan sekitar pertentangan dalam Injil mendorong gereja, pusat-pusat studi Nasrani dan banyak perguruan tinggi di barat membentuk departemen tersendiri dalam menaggapi dan mendebat dirinya dan buku-bukunya melalui penelitian dan studi mendalam.

Pemilik toko yang biasa dan temannya dari kalangan pendeta diatas telah menggugah akal dan hati anak muslim ini. Mereka telah membangunkan anak yang lemah lembut itu hingga menggemparkan dunia dan mengguncang Vatikan, menggetarkan gereja-gereja mereka dan membongkar banyak kekeliruan dalam agama mereka.

Tahukah kalian siapa nama anak tersebut? Anak tersebut bernama Ahmed Deedat. Oleh karena itu orang-orang Nasrani sangat mewaspadai kemunculan Ahmad Deedat yang lain. Semoga Allah merahmati Ahmad Deedat dan mengampuni segala dosanya

Source : Majalah Qiblati Edisi Syawal 1427 H




LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPOGLIKEMI

Selasa, 19 Maret 2013

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN




A.    PENDAHULUAN
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

B.     FALSAFAH KEPERAWATAN
1.      Pengertian falsafah
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) : Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :
a.    Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
b.  Bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi
c.    Memiliki holism intrinsik
d. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks
a.       Tujuan eksistensi manusia
b.      Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c.       Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
d.      Nilai dan arti kehidupan
Bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.

C.    PARADIGMA KEPERAWATAN
1.      Pengertian Paradigma
Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan (Masterman,1970).
Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar kas dalam memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni. Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :
a.         Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,
b.        Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)

D.    KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN
1.      Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:
a.       Sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b.      Sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c.       Sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2.      Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
3.      Konsep sehat sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
a.       Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
b.      Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk sehat
c.       Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
d.      Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
e.       Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
f.       Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
1)      Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
a)      Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
b)      Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.
c)      Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.
d)     Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
e)      Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
f)       Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
g)      Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan
2)      Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit
a)      Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
b)      Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
c)      Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
d)     Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
e)      Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.
Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC:Jakarta.



Your comment here

Radio Rodja 756AM

Last Detik News

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Satya Excel Site - ساتيا ممتاز - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger